Bagaimana Cara untuk Hidup- Bagaimana
cara untuk hidup? Pasti banyak juga yang bertanya-tanya "Bagaimana cara
untuk hidup?". Cara untuk hidup sebenarnya sangat mudah jika kita bisa
melakukan bernapas, bergerak, dan merasakan sesuatu.
.
.
Kita bahas bagaimana cara bernapas terlebih dahulu.
Bernapas yang baik
adalah dengan menghirup oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Dan
itu sangat jelas, jika menghirup asap dapat menyebabkan gangguan pada
paru-paru (sesak napas dan lainnya). Jika anda mengeluarkan jus jeruk
dari hidung, coba langsung periksakan ke dokter. Pasti ada yang
bermasalah dengan tubuh anda. Karena pada umumnya jus jeruk tidak keluar
dari hidung.
Selanjutnya, Bagaimana Cara Bergerak? Jika
anda tidak bisa bergerak, mungkin anda sekarang sedang berbohong.
Mengapa? Coba cek perut anda, apakah perut anda tidak naik-turun seperti
layaknya orang bernapas dengan bantuan diafragma? Jika tidak, coba cek
pergelangan tangan anda. Apakah anda terasa denyutan di pergelangan
tangan anda? Jika iya, anda benar-benar hidup.
A/N : Jika anda sudah melakukan prosedur "Bagaimana cara bergerak seperti di atas?". Anda sudah bergerak.
Terakhir, Bagaimana Cara Merasakan Sesuatu? Ini rumit tapi akan kujelaskan sebisa mungkin.
Pertama,
tentukan apa yang ingin anda rasakan? Makanan? (*Btw mimin lagi laper)
Perasaan? atau ... sentuhan? (*jangan piktor dulu, yang dimaksud di sini
adalah bagaimana rasanya bersentuhan dengan tanah dan lain sebagainya)
Jika sudah. Selanjutnya
anda lakukan apa yang diperintahkan otak anda. Karena mimin tidak tau
mau ngomong apa lagi selain "Terima Kasih Sudah Mengunjungi Blog Kami."
Terakhir,
jika sudah melakukan apa yang mimin ceritakan panjang lebar kali tinggi
kali volume di akar tidak ketemu apa-apa. Sebaiknya anda menyerah saja.
Kenapa? Karena merasakan sesuatu butuh orang yang mempunyai kepekaan
tinggi. Kenapa (lagi!!!)? Karena mimin tidak tahu (Ditabok! Ditabok!!).
Mimin bercanda. Karena anda bernapas anda sudah merasakan bagaimana
memasukkan (menarik) oksigen dengan bantuan tulang dada ataupun
diafragma.
.
.
Dan demikian cerita mimin yang tidak ada manfaatnya sama sekali. Sekian, mimin kabur dulu.
No comments:
Post a Comment